Hasil kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) dan Divisi Utama musim
lalu tidak diakui oleh PSSI. Tim-tim yang seharusnya degradasi dari ISL
kini mendapat peluang untuk tampil di kasta tertinggi yang kini disebut
dengan Level I.
Liga I akan diikuti oleh 32 klub dan dibagi dalam dua wilayah. Selain
berasal dari klub-klub ISL, beberapa penghuni Level I juga berasal dari
tim-tim yang sebelumnya berlaga di Divisi Utama namun sudah memiliki
badan hukum.
Di kasta kedua, PSSI akan menggelar level II yang diikuti 48 klub dan
dibagi dalam 4 grup dengan masing-masing 12 peserta. Karena baru
memiliki 34 peserta, PSSI pun membuka lowongan bagi klub-klub asal
Divisi Satu.
Ini bukan kali pertama sepak bola Indonesia
melakukan perubahan terhadap format kompetisinya. Berikut ini adalah
sejarah kompetisi sepak bola di Indonesia.
1931-1994 PerserikatanPada
tahun 1931, PSSI membentuk kompetisi sepak bola amatir yang dikenal
dengan sebutan Perserikatan. Kompetisi ini melibatkan ratusan klub di
Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah dan dibagi menjadi beberapa
tingkatan. Juara pertama Perserikatan merupakan VIJ Jakarta yang
merupakan cikal bakal Persija Jakarta. Kompetisi ini bertahan hingga
musim 1993-94 yang dijuarai Persib Bandung.
1979-1994 GalatamaLiga
Sepak Bola Utama (Galatama) merupakan kompetisi semi profesional
pertama yang bergulir di Indonesia. Galatama pertama kali diperkenalkan
pada musim 1978-79.
Galatama bermain dalam divisi tunggal
(kecuali pada musim 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi). Galatama
merupakan pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia
selain Liga Hong Kong.
Klub-klub yang berada di kompetisi ini
berdiri sendiri dan tidak mengandalkan pendapatan daerah. Meski
demikian, minimnya animo penonton membuat Galatama sulit berkembang.
Pamor kompetisi ini kalah dengan liga perserikatan yang mengusung
fanatisme kedaerahaan.
Juara pertama kompetisi ini adalah Warna
Agung. Kompetisi ini berakhir pada musim 1993-94 seiring dibentuknya
Liga Indonesia yang merupakan penggabungan kompetisi Perserikatan dan
Galatama.
1994-2007 Liga IndonesiaPada
tahun 1994, PSSI menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk
Liga Indonesia, memadukan fanatisme yang ada di perserikatan dan
profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan
kualitas sepak bola Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari empat
tingkatan yakni Divisi Utama, Divisi I, II, dan III. Tim pertama yang
menjuara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia adalah Persib Bandung.
Liga Indonesia beberapa kali mengalami pergantian format dan jumlah
peserta.
Berikut format Liga Indonesia sejak musim 1994-95Musim 1994-95: 34 tim, dua wilayah, Barat dan Timur
Musim 1995-96: 31 tim, dua wilayah, Barat dan Timur
Musim 1996-97: 33 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, Timur
Musim
1997-98: 31 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur.
Kompetisi dihentikan karena situasi politik dan ekonomi di Indonesia
tidak memungkinkan melanjutkan kompetisi
Musim 1998-99: 28 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. Masing-masing wilayah dibagi menjadi 2 grup
Musim 1999-00: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2001: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2002: 24 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2003: 20 tim, satu wilayah
Musim 2004: 18 tim, satu wilayah
Musim 2005: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2006: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim
2007-08: 36 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur. Kompetisi berjalan
tidak sesuai waktu yang direncanakan. Dimulai pada 10 Februari 2007 dan
berakhir 10 Februari 2008.
2008-2011 Indonesia Super League (ISL)Pada
tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Indonesia Super League (ISL) sebagai
liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi
Utama sebagai kompetisi kasta tertinggi. PSSI melakukan seleksi ketat
bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, meliputi standar stadion,
aspek finansial, dan profesionalitas.
Kompetisi ISL sukses
diselenggarakan selama 3 tiga musim, yakni musim 2008-09, 2009-10, dan
2010-11, dan rutin diikuti 18 klub dalam satu wilayah. Masalah terjadi
pada musim 2008-09 saat muncul Liga Primer Indonesia (LPI) dan tiga tim
(Persema Malang, Persibo, Bojonegoro, PSM Makassar) memutuskan membelot
di tengah jalan. Namun kompetisi tetap berjalan dan diikuti 15 klub.
Persipura menjadi tim yang paling banyak meraih gelar pada kompetisi
ini. Mutiara Hitam setidaknya dua kali mengangkat torfi juara, yakni
2008/09 dan 2010/11. Sedangkan Arema FC merebut gelar juara 2009/10.
2011 Liga Primer Indonesia (LPI)Pada
8 Januari 2011 LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT Liga Primer
Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI tidak
berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga
Super Indonesia (ISL) yang diselenggarakan oleh PSSI.
Kompetisi ini diikuti oleh 19 klub yang tidak tergantung pada dana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) namun mengandalkan dana
bantuan dari konsorsium.
FIFA sempat menganggap LPI sebagai breakaway league. Namun Seiring
dengan kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI
oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk mengakui secara resmi LPI
sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI.
LPI hanya
menyelesaikan putaran pertama saja. Selanjutnya, klub-klub LPI mencoba
masuk ke kompetisi resmi PSSI melalui jalur merger dengan klub-klub yang
selama ini telah menjadi anggota resmi PSSI.
2011 Liga ProKomite Kompetisi PSSI telah
memutuskan untuk membagi liga profesional musim depan menjadi dua level.
Level I dihuni oleh 32 tim yang akan dibagi dalam dua wilayah,
sedangkan level II dihuni 48 tim yang dibagi 4 grup.
Menurut Ketua
Komite Kompetisi, Sihar Sitorus, tim-tim yang akan bertanding di level I
terdiri atas 18 klub warisan Liga Super Indonesia (ISL) plus 14 klub
yang memiliki badan hukum berupa perseoran terbatas.
:D
http://bola.vivanews.com/news/read/243398-sejarah-kompetisi-sepak-bola-indonesia



0 komentar:
Posting Komentar